Palestina adalah bukanlah sekedar sebidang tanah. Konflik yang hari ini kita saksikan bukanlah soal perebutan tanah dan kekuasaan. Ia adalah akidah. Hamparan bumi yang tidak bisa lepas dari sejarah Islam dan kaum muslimin.
Berlalu lalang berita-berita tentang konflik palestina, sudah kah kita berkontribusi untuk membantu saudara kita di sana?
Walaupun kita tidak bisa ikut mengangkat senjata berperang dengan mereka, kita bisa membantu dengan cara menceritakan kepada anak-anak kita tentang palestina. Ada banyak hal yang perlu kita sampaikan untuk mengenalkan Palestina pada anak-anak, di antaranya adalah:
1. Negeri Para Nabi
Palestina merupakan tanah yang banyak memiliki kisah dengan para nabi Allah Swt. Bahkan, negeri di dekat Laut Mati ini disebutkan sebagai tanah yang suci untuk tiga agama samawi, yakni Islam, Nasrani, dan Yahudi.
Banyak nabi dan rasul yang lahir dan hidup di sana. Berikut beberapa nabi yang lahir di Palestina:
- Nabi Ismail AS: Putra pertama Nabi Ibrahim AS, lahir di Bi'ru Sab', Palestina.
- Nabi Ishaq AS: Putra kedua Nabi Ibrahim AS, juga dilahirkan di Palestina.
- Nabi Yakub AS: Putra Nabi Ishaq AS dan merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS.
- Nabi Daud AS: Terkenal dengan keahlian bermain harpa dan kisah mengalahkan Jalut.
- Nabi Isa AS: Dilahirkan di Betlehem, Palestina.
Selain itu ada seorang perempuan suci yaitu Siti Maryam. Ada sebuah tempat di Yerusalem yang disebut Baitul Maqdis (Rumah Suci). Tempat ini adalah tempat Nabi Zakaria mengajarkan ilmu tauhid.
Mengapa Palestina menjadi tempat kelahiran banyak nabi?
Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi alasannya:
- Letak geografis yang strategis: Palestina terletak di persimpangan jalur perdagangan kuno, sehingga memungkinkan interaksi antar berbagai budaya dan peradaban.
- Tanah yang subur: Kondisi tanah yang subur membuat Palestina menjadi tempat yang ideal untuk bercocok tanam dan menjadi pusat peradaban.
- Sebagai tempat wahyu: Banyak peristiwa penting dalam sejarah agama terjadi di Palestina, sehingga menjadi tempat suci dan pusat penyebaran agama.
2. Tanah Suci (Holy Land)
Tanah Suci atau Holy Land umumnya merujuk pada wilayah Palestina, terutama kota-kota Yerusalem dan Betlehem. Wilayah ini dianggap suci oleh tiga agama besar: Yahudi, Kristen, dan Islam.
Palestina disebut sebagai tanah suci dalam Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 21
يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ
Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitulmaqdis) yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.
Mengapa dianggap suci?
- Yahudi: Sebagai tanah leluhur orang Yahudi dan tempat terjadinya banyak peristiwa penting dalam sejarah Yahudi, termasuk kehidupan Abraham, Ishak, dan Yakub.
- Kristen: Sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus dan lokasi banyak peristiwa penting dalam kehidupan dan pelayanan-Nya.
- Islam: Sebagai tempat Perjalanan Malam (Isra dan Mi'raj) Nabi Muhammad, dan Yerusalem dianggap sebagai kota ketiga tersuci dalam Islam.
Tempat-tempat suci
Yerusalem:
- Temple Mount: Tempat paling suci dalam Yudaisme, di mana Bait Suci Pertama dan Kedua pernah berdiri.
- Tembok Ratapan: Sisa tembok penahan Bait Suci Kedua, tempat suci bagi doa Yahudi.
- Gereja Makam Kudus: Diyakini sebagai tempat penyaliban, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus.
- Kubah Batu: Tempat suci Islam yang dibangun di atas situs yang diyakini sebagai batu fondasi dunia.
- Masjid Al-Aqsa: Tempat ketiga tersuci dalam Islam, terletak di Temple Mount.
Betlehem:
- Gereja Kelahiran: Diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus.
3. Kiblat Pertama Orang Islam
Kiblat pertama umat Islam adalah Masjid Al-Aqsa yang terletak di Yerusalem, Palestina. Ini terjadi pada awal masa kenabian Muhammad SAW. Namun, kemudian Allah SWT memerintahkan agar arah kiblat diubah menjadi Ka'bah di Mekkah.
Peristiwa perubahan kiblat ini sangat penting dalam sejarah Islam dan tercatat dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam Surat Al-Baqarah ayat 142-144.
۞ سَيَقُوۡلُ السُّفَهَآءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰٮهُمۡ عَنۡ قِبۡلَتِهِمُ الَّتِىۡ كَانُوۡا عَلَيۡهَا ؕ قُل لِّلّٰهِ الۡمَشۡرِقُ وَالۡمَغۡرِبُ ؕ يَهۡدِىۡ مَنۡ يَّشَآءُ اِلٰى صِراطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ ١٤٢
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنٰكُمۡ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوۡنُوۡا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوۡنَ الرَّسُوۡلُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيۡدًا ؕ وَمَا جَعَلۡنَا الۡقِبۡلَةَ الَّتِىۡ كُنۡتَ عَلَيۡهَآ اِلَّا لِنَعۡلَمَ مَنۡ يَّتَّبِعُ الرَّسُوۡلَ مِمَّنۡ يَّنۡقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيۡهِ ؕ وَاِنۡ كَانَتۡ لَكَبِيۡرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيۡنَ هَدَى اللّٰهُ ؕ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيۡمَانَكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ ١٤٣
قَدۡ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِى السَّمَآءِۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةً تَرۡضٰٮهَا فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِؕ وَحَيۡثُ مَا كُنۡتُمۡ فَوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ شَطۡرَهٗ ؕ وَاِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ لَيَـعۡلَمُوۡنَ اَنَّهُ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّهِمۡؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُوۡنَ ١٤٤
"Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan mereka (muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?" Katakanlah (Muhammad), "Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus."(142).
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan"1 agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia (143).
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.(144)
Sebagai bukti sejarah perubahan kiblat ini, terdapat sebuah masjid di Madinah yang disebut Masjid Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat. Masjid ini dinamakan demikian karena pada satu dindingnya terdapat dua arah kiblat, yaitu ke arah Masjid Al-Aqsa dan ke arah Ka'bah. Masjid ini menjadi saksi bisu atas peristiwa penting dalam sejarah Islam.
4. Peristiwa Isra Miraj
Isra' Mi'raj adalah peristiwa perjalanan luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Perjalanan ini terbagi menjadi dua bagian:
Isra': Perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril AS melakukan perjalanan dari Mekkah ke Yerusalem dalam sekejap mata. Di Masjid Al-Aqsa, beliau memimpin shalat bersama para nabi dan rasul terdahulu.
Mi'raj: Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Sidratul Muntaha, tempat yang sangat tinggi di langit ketujuh, untuk bertemu langsung dengan Allah SWT. Di tempat inilah beliau menerima perintah shalat lima waktu sehari semalam secara langsung dari Allah SWT.
Isra' Mi'raj dianggap sebagai salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam perjalanan Mi'raj, Nabi Muhammad SAW juga diajak melihat berbagai surga dan neraka sebagai peringatan bagi umat manusia. Peristiwa ini memperkuat iman para sahabat dan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT
5. Perebutan Tanah Palestina
Negara Israel sebenarnya merupakan orang-orang beragama Yahudi berideologi Zionis yang tersebar di seluruh dunia. Zionis adalah keyakinan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina.
Konflik Israel-Palestina telah terjadi lebih dari 100 tahun. Tepat pada tanggal 2 November 1917. Kala itu Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat tersebut memang singkat, hanya 67 kata namun isinya memberikan dampak terhadap Palestina yang masih terasa hingga saat ini.
Surat tersebut mengikat pemerintah Inggris untuk "mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina" dan memfasilitasi "pencapaian tujuan ini". Surat tersebut dikenal dengan Deklarasi Balfour.
Inggris memfasilitasi migrasi massal orang Yahudi ke Palestina. Di mana terjadi gelombang kedatangan yang cukup besar pasca gerakan Nazi (pemusnahan Yahudi) di Eropa oleh Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler.
Penduduk setempat yang baik hati menyambut kedatangan dan menerima pengungsi Yahudi dengan baik. Namin perlahan mereka (Yahudi) merampas dan membunuh penduduk asli palestina hingga tahun 1948 mendirikan negara di atas tanah rampasan bernama Israel. Sampai sekarang Israel terus melakukan pemusnahan massal (Genosida) untuk merebut palestina.
Setelah mengenalkan tentang palestina, langkah kita berikutnya adalah mengajak anak-anak untuk sekecil apapun ikut serta membantu palestina, yakni dengan ikut berdonasi dan selalu mendoakan rakyat palestina.
Merinding baca artikel ini. Semoga bangsa2 Arab berani membantu Palestina
ReplyDelete