pertiwi's journal

Rahasia Di Balik Batu Bata Masjid Quba

Assalamualaikum Bun,

Dibalik keindahan arsitektur mesjid quba, tersimpan rahasia yang belum banyak diketahui. Setiap batu bata yang menyusun banguna ini tersimpan kisah dan makna yang mendalam. 

Apa saja rahasia yang tersembunyi di balik batu bata mesjid pertama yang terletak madinah ini? 
Mari kita telusuri bersama.

Sejarah Mesjid Quba

Mesjid Quba adalah mesjid pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW,pada tahun pertama hijriah (622 M). Mesjid Quba merupakan sumber kesederhanaan islam karena hanya dibangun dengan pelepah daun kurma serta batu-batu gurun. Mihrab yang menjadi arah kiblat terbuat dari batu bara. 

Mesjid quba mempunyai ruang persegi empat dengan dinding disekelilingnya. Sebelah utara dibuat serambi untuk shalat, bertiang pohon kurma. Beratap datar terbiat dari pelepah dan daun kurma bercampur tanah liat. Begitu pula terdapat serambi di sekeliling dinding mesjid. Ditengah-tengah lapangan terbuka dalam mesjid terdapat sebuah sumur untuk tempat mengambil wudhu. Sumur tersebut milik Abu Ayub al Anshori yang dikenal dengan sumur "mubarak an-naqoh" yang merupakan tempat pemberhentian untanya Rasulullah. Jarak masjid Quba dengan masjid nabawi kurang lebih 3 kilometer.

Quba sendiri asalnya adalah nama sebuah sumur, yang kemudian menjadi nama perkampungan yang dihuni oleh Bani ‘Amru bin ‘Auf. Dinamakan masjid Quba karena ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah melewati pemukiman Bani ‘Amru bin ‘Auf tepatnya di kediaman Kaltsum bin Hidmi.Sumbangan dari keluarga Kalsum bin Hidmi dan keikhlasan masyarakat dalam bahu membahu mendirikan mesjid bersama Rasulullah di abadikan dalam surat At Taubah ayat 108.


لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ ۝١٠٨lâ taqum fîhi abadâ, lamasjidun ussisa ‘alat-taqwâ min awwali yaumin aḫaqqu an taqûma fîh, fîhi rijâluy yuḫibbûna ay yatathahharû, wallâhu yuḫibbul-muththahhirîn

"Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya (masjid itu) selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri."

Diriwayatkan dari Ibnu Abi Khaitsumah, ketika membangun Masjid Quba, Rasulullah SAW adalah orang yang pertama meletakkan batu di tempat kiblatnya, kemudian diikutioleh Abu Bakar, Umar, dan sahabat-sahabat lainnya. Setelah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram, Rasulullah SAW membangun kembali Masjid Quba dengan menyesuaikan arah kiblat sesuai perintah wahyu.

Quba Dalam Perpektif Hadis

Dari Usaid bin Zhuhair Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


الصَّلاَةُ فِى مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍ


Shalat di Masjid Quba’, (pahalanya) seperti umrah.”(HR. Tirmidzi, no. 324 dan Ibnu Majah, no. 1411. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).


Dari Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَصَلَّى فِيهِ صَلاَةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

Siapa yang bersuci di rumahnya, lalu ia mendatangi masjid Quba’, lantas ia melaksanakan shalat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah, no. 1412, An-Nasai, no. 700. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).


Dari ‘Abdullah bin Dinar, ia mendengar ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,


كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَأْتِى قُبَاءً رَاكِبًا وَمَاشِيًا


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendatangi Masjid Quba’ sambil memakai kendaraan, dan (kadang) berjalan kaki.” (HR. Bukhari, no. 1194 dan Muslim, no. 1399)


Dalam riwayat Muslim lainnya disebutkan, ‘Abdullah bin Dinar berkata,


أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَأْتِى قُبَاءً كُلَّ سَبْتٍ وَكَانَ يَقُولُ رَأَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَأْتِيهِ كُلَّ سَبْتٍ


Ibnu ‘Umar biasa mendatangi Masjid Quba’ pada hari Sabtu. Ia berkata bahwa ia melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi masjid tersebut pula pada hari Sabtu.” 

 

Renovasi Mesjid Quba

Masjid Quba mengalami renovasi pada zaman Utsman bin Affan. Pada zaman Umar bin Abdul Aziz, beliau membangun menara Masjid Quba untuk mengumandangkan azan, kemudian kembali direnovasi pada masa Sultan Abdul Majid II Daulah Utsmaniyah pada tahun 1245 H. Pada masa pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Kementrian Haji dan Waqaf melakukan perluasan Masjid Quba sehingga bisa menampung kapasitas 20 ribu jamaah.

Bagi yang berumrah atau berhaji karena diberi kelapangan rezeki, bisa lakukan amalan berikut ini yaitu ketika berada di kota Madinah berkunjung ke Masjid Quba untuk melaksanakan shalat minimal dua rakaat, pahalanya seperti umrah.

Masjid ini memiliki 54 kubah kecil, lima kubah berukuran sedang, dan satu kubah besar tepat di atas area mihrab. Bangunan masjid memiliki empat menara, masing-masing satu di setiap sudut. Awalnya hanya ada satu menara, renovasi terakhir menambahkan tiga menara lainnya. Dasarnya persegi, memiliki poros segi delapan dan berbentuk lingkaran di puncaknya.

Halamannya dibuat dari marmer putih dan hitam yang dihiasi ornamen berwarna merah. Sebagiannya ditutupi payung pada siang hari untuk melindungi jamaah dan pengunjung dari panas dan terik.

Elemen bangunan baru ini mencakup karya dari arsitek Mesir Abdel Wahed el-Wakil, arsitek Pakistan Hassan Khan Sayyid, dan arsitek tensil dari Stuttgart, Mahmoud Bodo Rasch.


Pusat Dakwah Awal Islam

sejak awal berdirinya masjid quba telah menjadi pusat dakwah dan  peradapan islam yang pertama Nabi Muhammad SAW dan para sahabat secara aktif menyebarkan ajaran islam di masjid ini, mereka menyambut para pendatang baru, menjelaskan tentang islam dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan. Atmosfir yang hangat dan keakraban di masjid quba membuat banyak orang tertarik untuk memeluk islam 

Selain sebagai pusat dakwah, masjid quba juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan pertama bagi umat islam. Disini, para sahabat diajarkan tentang Alqur an hadist, hukum islam dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. DEngan demikian, Mesjid Quba berperan penting dalam mencetak generasi pertama umat islam yang cerdas dan berakhlaq mulia.

 

Pusat Kegiatan Masyarakat

Mesjid Quba layaknya oasis di tengah gurun, Ia tidak hanya menjadi tempat ibadah dan pendidikan tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat.Disini umat islam berkumpul untuk bermusyarawah menyelesaikan masalah dan saling membantu. Masjid quba juga menjadi tempat untuk merayakan hari-hari besar islam dan mempererat tali silaturahami antara umat muslim.

Hingga kini masjid quba menjadi destinasi wisata spiritual yang tak lekang oleh zaman. Masjid ini tidak hanya memiliki nilai sejarah tinggi tetapi juga menyimpan nilai-nilai universal yang relevan dengan kehidupan manusia modern. Jejak langkah kaki Nabi dimasjid quba mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan, toleransi, dan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Wah ternyata ada banyak rahasia dibalik batu bata Masjid quba yaa.. Dari masjid quba kita mengetahui bagaimana agama islam berkembang dari masa lalu, kita juga bisa mengajarkan anak-anak kita untuk mencontoh semangat Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat dalam membangun masjid dan menyebarkan kebaikan.  

Yuk kita, jadikan pelajaran ini sebagai motivasi untuk terus belajar dan berbuat kebaikan.

 

 



Referensi


https://rumaysho.com/20047-kumpulan-amalan-ringan-19-pahala-shalat-di-masjid-quba-seperti-umrah.html







2 comments

  1. Mesjid dengan 54 kubah dan tidak hanya menjadi tempat ibadah. Masya Allah. Semoga bisa juga melaksanakan shalat dua rakaat disana 🙏🏼

    ReplyDelete
  2. MasyaAllah baru tahu aku ceritanya ini, trims mba wiwi

    ReplyDelete