Assalamualaikum Bun,
"Makan jangan asal makan"
"Perut buncit langsung kenyang"
"Makan pakai aturan yang Nabi ajarkan"
Di atas adalah potongan lirik dari sebuah lagu yang mengajarkan adab makan sesuai dengan yang Rasulullah SAW ajarkan.
Bagaimana dengan Kita sebagai orang tua sudah kah Kita mengajarkan anak-anak untuk makan dan minum sesuai adab Rasulullah SAW?
Dewasa ini juga banyak sekali penyakit yang muncul dikarenakan pola makan yang salah. Yang menjadikan makanan hanya sebagai penghilang rasa lapar dan pemberi kenikmatan sesaat tanpa mempedulikan kandungan serta adab-adabnya. Padahal jauh-jauh hari Rasulullah cara makan yang baik dan benar. Seperti apa adab yang Rasulullah ajarkan, Yuk belajar bareng Bun.
1. Mencuci Tangan
Mencuci tangan sebelum makan dapat mencegah penyebaran kuman dari tangan ke makanan yang akan dikonsumsi. Saat bermain anak kadang tidak sadar bahwa bisa saja memegang sesuatu yang kotor ada baiknya Kita sebagai orang tua mengajarkan anak untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan setelah makan.
Mengajarkan pentingnya mencuci tangan pakai sabun kepada keluarga merupakan upaya yang berguna dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari penyakit.
2. Memulai Dengan Membaca Basmallah
Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى، فَإِذَا نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ.
“Apabila salah seorang di antara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismillaah’, dan jika ia lupa untuk mengucapkan bismillaah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillaah awwaalahu wa aakhirahu’ (dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhirnya).”
Sebelum makan hendaklah mengucapkan basmallah, Bunda juga bisa mengajarkan doa sebelum makan kepada anak. Pengucapan basmalah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena merupakan satu bentuk rasa syukur atas nikmat sekaligus meminta perlindungan kepada Allah SWT.
Doa sebelum Makan
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami dengan rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
3. Menggunakan Tangan Kanan
Ajarkan anak untuk memulai sesuatu dari kanan. Termasuk ketika makan maka mulailah dengan tangan kanan. Rasulullah mengajarkan jika makan tanpa menggunakan alat makan (sendok), hendaklah dengan tiga jari tangan.
Lakukan suapan sedikit-sedikit dengan memperlama kunyahan agar makanan lebih mudah untuk ditelan. Rasulullah juga mengajarkan untuk makan makanan dari yang terdekat serta tidak memulai makan dari tengah piring.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ.
“Wahai anak muda, sebutlah Nama Allah (bismillaah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu.”
Dan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pula:
الْبَرَكَةُ تَنْزِلُ وَسَطَ الطَّعَامِ فَكُلُوْا مِنْ حَافَتَيْهِ وَلاَ تَأْكُلُوْا مِنْ وَسَطِهِ.
“Keberkahan itu turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari pinggir-piring dan janganlah memulai dari bagian tengahnya.”
4. Jangan Meniup Makanan Atau Minuman
Hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu:
نَهَى عَنِ النَّفْخِ فِي الشُّرْبِ.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk meniup (dalam gelas) ketika minum.”
Adapula hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu:
نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي اْلإِناَءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيْهِ.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.”
Jangan mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas. Ajarkan juga kepada anak agar tidak meniup makanannya. Makanan panas apabila dikonsumsi akan merusak mukosa mulut serta saluran pencernaan dibawahnya. Jika tetap dilakukan terus menerus (mengkonsumsi makanan saat panas) bisa mengakibatkan kerusakan indera pengecap, kerusakan permanen mukosa mulut serta kerusakan gigi. Penelitian juga mengungkapkan apabila meniup makanan maka bakteri yang berasal dari mulut dapat mengkontaminasi makanan.
5. Disunnahkan Menjilat Jari
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا, فَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ, حَتَّى يَلْعَقَهَا, أَوْ يُلْعِقَهَا». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian makan, maka janganlah ia mengusap tangannya sebelum ia menjilatnya atau yang lain yang menjilatnya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 5456 dan Muslim, no. 2031]
Hadits ini menunjukkan bahwa di antara adab makan adalah disunnahkan menjilat jari jika ada sisa makanan yang melekat sebelum diusap dengan sapu tangan atau semacamnya, atau sebelum dicuci dengan air.
Yang dimaksud makanan di atas adalah makanan basah yang bisa menempel di jari. Beda dengan makanan kering maka tidak berlaku hadis tersebut.
6. Tidak Makan Berlebihan
Ajarkan anak untuk makan tidak berlebihan, jangan terlalu kekenyangan karena akan menyebabkan masalah pencernaan salah satunya adalah begah.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.”
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”
7. Minum Dalam Tiga Tegukan
Minum dalam tiga tegukan dimaksudkan agar Kita tidak bernapas di dalam gelas air yang Kita minum. Hal ini dikarenakan ketika bernapas maka bakteri yang keluar dari rongga hidung dapat mengotori air yang Kita minum. Maka disarankan untuk minum tiga tegukan lalu berhenti untuk bernapas.
Hadits Anas bin Malik.
كَانَ يَتَنَفَّسُ فِي الشَّراَبِ ثَلاَثاً.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika minum, beliau bernafas (meneguknya) tiga kali (bernafas di luar gelas).”
Begitu juga hadits dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu:
نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي اْلإِناَءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيْهِ.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.”
8. Biasakan Tak Berdiri
Anak-anak yang masih balita mungkin sedikit susah untuk menyuruh mereka duduk dikursi makan. Biasanya malah Kita yang sering ikut-ikutan menyuapi sambil berjalan-jalan. Tidak apa-apa Bun, semua memang berproses. Asalkan Kita sebagai orang tua tetap tudak bosan untuk menasehati dan memberitahu anak mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
Zaman dahulu, Rasulullah makan dengan cara duduk tawadhu yaitu duduk di atas kedua lututnya atau duduk di atas punggung kedua kaki atau berposisi dengan kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri. Hal ini sebagaimana posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang didasari dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ.
“Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” [HR. Al-Bukhari no. 5399]
9. Mendahulukan Orang Tua Terlebih Dahulu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اِجْتَمِعُوْا عَلَى طَعاَمِكُمْ يُبَارِكْ لَكُمْ فِيْهِ.
“Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” [HR. Abu Dawud no. 3764, hasan. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 664]
Hendaklah ketika makan bersama dengan keluarga, Kita ajarkan anak untuk mendahulukan orang yang lebih tua terlebih dahulu. Sikap demikian adalah untuk penghormatan dari yang lebih muda ke orang yang lebih tua. Mempersilahkan mereka untuk mengambil makanan terlebih dahulu merupakan bagian dari adab yang terpuji.
Apabila tidak menerapkan adab tersebut, maka berarti mencerminkan sifat serakah yang tercela. Begitu pula jika makan bersama orang yang mempunyai kedudukan, maka hendaknya mengajarkan anak untuk berlaku santun dan hormat kepada mereka.
10. Berdoa Setelah Makan
Setelah selesai makan hendaknya mengajarkan anak untuk berucap syukur dan mengucapkan doa setelah makan.
Doa sesudah makan
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Arab-latin: Alhamdulillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah menjadikan kami sebagai seorang muslim."
Mencuci tangan, mulut dan berkumur-kumur setelah makan juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Suwaid bin an-Nu'man, ia berkata:
"Kami pergi bersama Rasulullah ke daerah Khaibar. Ketika sampai di daerah Shahbaa, beliau meminta agar makanan disuguhkan. Ternyata tidak ada makanan selain roti gandum. Setelah selesai makan, beliau bangkit untuk melaksanakan salat dan berkumur-kumur, maka kami pun ikut berkumur-kumur." (HR Bukhari)
Sumber
https://rumaysho.com/18426-bulughul-maram-adab-menjilat-jari-ketika-makan.html
https://almanhaj.or.id/4005-adab-adab-makan-dan-minum.html
https://journal.civiliza.org/index.php/ijois/article/view/37/28
Post a Comment